BAB I
A.
Visi dan Misi
Visi : Mengetahui Apa itu Iman Kepada Hari
Akhir
Misi : - Iman
kita menjadi lebih kuat
-
Kita bisa masuk surga
karena kita selalu beriman
B.
Tujuan
·
Mencintai ketaatan dengan mengharap balasan
pahala pada hari itu
·
Membenci perbuatan maksiat dengan rasa takut
akan siksa pada hari itu
·
Menghibur orang mukmin tentang apa yang
didapatkan di dunia dengan mengharap kenikmatan serta pahala di akhirat.
MAKNA IMAN
TERHADAP HARI AKHIR
A. Pengertian Yaumul Akhir
Yaumul akhir atau hari kiamat adalah
hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup didunia yang harus kita
percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan menuju kehidupan di aakhirat
yang kekal dan abadi.
Iman kepada hari kiamat adalah rukun
iman yang ke-lima. Hari kiamat diawali dengan tiupan terompet sangkakala oleh
malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi beserta seluruh isinya.
Hari kiamat tidak dapat diprediksi
kapan akan datangnya karena merupakan rahasia Allah SWT. Yang tidak dapat
diketahui oleh siapapun. Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapan
datangnya hari kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh nabi
Muhammad SAW. Orang iman kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan akan menerima
imbalan surag yang penuh kenikmatan, sedangkan bagi oang-orang kafir dan
penjahat akan masuk neraka yang sangat pedih siksanya.
Dengan peraya dab beriman kepada
hari kiamat (yaumul akhir) kita akan diddorong untuk selalu berbuat baik,
menghindari perbuatan dosa, tidak mudah putus asa, tidak sombong, tidak
takabur, dan lain ebagainya.. karena segala amal perbuatan kita dicatat oleh
malaikat yang kan digunakan sebagai bahan refrensi apakah kita masuk surga
datau neraka ?
B. Tanda-Tanda Datangnya Hari Kiamat
Tanda-tanda hari kiamat adalah
alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda
kiamat ada dua macam, yaitu :
1. Tanda-tanda kiamat kecil (sughro)
2. Tanda-tanda kiamat besar (Qhubro)
a. Tanda kimat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat
dengan waktu yang relatif lama dan kejadian biasa, seperti : dicabutnya ilmu,
domonannya kebodohan, minum khomar, berlomba-lomba dalam membangun dan
lain-lain.
Tanda-tanda kiamat kecil terbagi
menjadi dua :
Pertama : kejadian sudah muncul dan sedah
selesai, seperti diutusnya Rosulullah SAW, terbunuhnya Utsman bin Affan,
terjadinya fitnah besar abtara dua kelompok orang beriman.
Kedua : kejadiannya sudah muncul tetapi
belum selesai bahkan semakin bertambah, seperti : tersia-siakannya amanah,
terangkatnya ilmu, merebaknya perzinaan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan
lain-lain.
Diantara tanda-tanda kiamat kecil
adalah :
1) Diutusnya Rosulullah SAW.
2) Disia-siakanya amanah.
3) Pengembala menjadi kaya.
4) Sungai erafat menjadi emas.
5) Baitul Maqdis dikuasai oleh umat islam.
6) Banyak terjadi pembunuhan.
7) Munculnya kaum khowarij.
8) Banyak polisi dan pembela kedzoliman.
9) Perang antara yahudi dan umat islam.
10) Dominannya futnah.
11) Sedikitnya ilmu.
12) Merebaknya perzinaan.
13) Banyaknya kaum wanita.
14) Bermewah-mewah dalam membangun masjid.
15) Menyebarkan riba dan harta haram.
b. Tanda Kiamat Qubro (besar) adalah perkara yang besar yang
muncul mendekati kiamat yang munculnya tidak bisa terjadi, seperti : munculnya
Dajjal, Nabi Isa AS, Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari barat dan
lain-lain.
Terbitnya matahari dari barat adalah
awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi langit.
Berakhir dengan terjadinya kiamat. Ibnu hajar melanjutkan, “Hikmah dari
kejadian ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah pintu
taumat”
Ayat-ayat dan hadits yang
menyebutkan tanda-tanda kiamat qubra (besar) diantaranya :
“Hingga apabila dia telah sampai
diantara dua gunung, dia mendapati dihadapan kedua bukit itu suatu kaum yang
hampir tidak mengerti pembicaraannya, mereka berkata :”Hai Dzulqornain,
sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka
bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu
mebuatkan dinding kami dan mereka ?” Dzulqornain berkata “Apa yang telah
dikuasakan oleh tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah
aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara
kamu dan mereka”.(Al-Kahfi; 82).
c. Perbedaan Antara Kiamat Sughro dan Qubra
1. Tanda-tanda kiamat kecil secara umum itu datang terlebih
dahulu daripada tanda-tanda kiamat besar.
2. Tanda kiamat Sughra sebagian sudah terjadi, sebagiannya
sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi, sedangkan kiamat Qubra belum
terjadi.
3. Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat besar
bersifat luar biasa.
4. Tanda kiamat sughra berupa peringatan agar manusia sadar dan
bertaubat. Sedangkan kiamat Qubro jika sudah datang, maka tertutuplah pintu
taubat.
5. Tanda kiamat Qubro jika muncul satu tanda, maka akan diikuti
tanda-tanda yang lain. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari
barat.
C. Peristiwa Hari Akhir
Iman kepada hari akhir adalah
mempercayai dengan sepenuh hati terhadap perubahan dahsyat yang terjadi pada
alam semesta ini. Perubahan ini merupakan tanda berakhirnya kehidupan dunia
yang fana dan dimulainya kehidupan akhirat yang kekal. Dan kapan terjadinya
hari akhir itu tidak seorang pun bahkan satu makhluk pun tidak dapat mengetahui
waktu terjadinya hari akhir, kecuali Allah
Mereka menanyakan kepadamu tentang
kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang
dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia (Q.S Al-A’raf : 187).
Peristiwa hari akhir yang sering
disebut hari kiamat didahului dengan tiupan sangkakala pertanda akan musnahnya
alam semesta ini. Pada saat itu seluruh makhluk seperti manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan, gunung-gunung, laut, langit semuanya menjadi kacau balau dan
hancur. Didalam surat Al-Qori’ah ayat 1-5 disebutkan:
Artinya : Hari kiamat, Apakah hari
kiamat itu?, tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?, pada hari itu manusia adalah
seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang
dihambur-hamburkan.(
Q.S Al-Qori’ah : 1-5)
Ayat Al-qur’an diatas menerangkan
bahwa perisrtiwa hari kiamat adalah peristiwa yang benar-benar dahsyat. Pada
saat bumi dan langit digoncang, setiap orang sibuk dengan dirinya sendiri.
Orang tua tidak dapat menolong anaknya, sebaliknya anak tidak dapat menolong
atau membantu orang tuanya. Setelah kejadian itu semua makhluk yang bernyawa
menemui ajal. Dan kehidupan diduniapun berakhir.
Setelah semua makhluk didunia
menemui ajalnya, maka malaikat sirail meniup sangkakala sekali lagi. Tiupan
sangkakala yang kedua ini Allah menghendaki agar semua manusia bangkit kembali.
Setelah manusia dibangkitkan kembali, lalu dikumpulkan dipadang mahsyar untuk
menjalani pemeriksaan tentang amal perbuatan yang dilakukan selama hidup
didunia.
Pemeriksaan ini berjalan dengan
tertib dan adil. Setiap manusia menerima buku catatan atau rekamanan yang
lengkap tentang amalan perbuatan selama hidup didunia. Dihadapan pengadilan
Allah ini manusia tidak bisa berbohong karena mulut mereka dibungkam dan yang
menjawab pertanyaan adalah anggoa badan yang lain. Sekcil apapun perbuatan jahat
akan dilihat dan mendapat balasan. Demikian juga sekecil apapun kebaikan yang
diperbuat manusia akan terlihat dan mendapat imbalannya.
Setelah pengadilan Allag selesai,
orang-orang akan beruntung karena hanya melakukan amal sholeh, ditempatkan
disurga, sedangkan orang-orang yang selaka karena banyak melakukan perbuatan
dosa di tempatkan dineraka.
D. Nikmat Surga Dan Siksa Neraka
1. Surga adalah tempat yang penuh dengan kesenangan, yang
dikhususkan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Kesenangan
disurga tidak bisa digambarkan dan tidak dapat dibandingkan dengan kesenangan
yang terdapat didunia. Indahnya panorama dipegunungan dan kesegaran udaranya
tidak dapat disamakan dengan indahny alam surga. Jika keindahan didunia bersfat
sementara, maka keindahan dan kesenangan diakhirat bersifat kekal.
Orang-orang yang sholeh tampak
berseri-seri tanda mereka yang sangat suka cita. Mereka begitu puas akan apa
yang telah mereka perbuat selama hidup didunia. Allah telah membuktikan
keadilan dan kasih sayang kepada hamba-Nya yang bertakwa. Kegembiraan
orang-orang beriman dan keadaan disurga digambarkan dalam Al-Qur’an surat
Al-Ghosiyah ayat 8-16 yakni :
Artinya : Banyak muka pada hari itu
berseri-seri, Merasa senang karena usahanya, Dalam syurga yang tinggi, Tidak
kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air
yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, Dan gelas-gelas
yang terletak (di dekatnya), Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, Dan
permadani-permadani yang terhampar. (Q.S Al-Ghosiyah : 8-16)
2. Neraka
adalah suatu tempat diakhirat yang sangat tidak menyenangkan. Tempat ini
diperuntukkan bagi orang-orang kafir, orang-orang yang melanggar perintah
Allah. Dineraka orang-orang yang berbuat dosa melebihi amal baiknya akan
mendapat siksa.
Penderitaan akibat siksa neraka ini
tidak ada bandingannya. Panasnya api neraka tidak dapat dibandingkan dengan
panasnya api yang ada didunia. Dari keterangan ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat
membayangkan betapa menderitanya orang-orang yang hidup tersiksa dineraka.
Firman Allah dalam surat An-Nisa’
ayat 56 :
Artinya : Sesungguhnya orang-orang
yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam
neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.(Q.S An-Nisa : 56)
Dan juga firman Allah dalam surat
Al-Ghosiyah ayat 6-7, yakni :
Artinya : Mereka tiada memperoleh
makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar. (Q.S Al-Ghosiyah : 6-7)
Minuman bagi penghuni neraka yaitu
air nanah (air yang amatlah busuk baunya lagi kental) maka meskipun merasa
jijik bahkan tidak mampu untuk menelannya, disebutkan dalam surat Al-Ibrahim
ayat 16-17 yang berbunyi :
Artinya : Di hadapannya ada Jahannam
dan Dia akan diberi minuman dengan air nanah, Diminumnnya air nanah itu dan
hampir Dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari
segenap penjuru, tetapi Dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab
yang berat. (Q.S Al-Ibrahim : 16-17)
Hamiim adalah air yang mendidih oleh
panasnya api jahanam, yang mampu melelehkan isi perut dan menceraiberaikan
kulit mereka (penghuni neraka) yang meminumnya. Sebagaimana Allah ta’ala
berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 20 :
Artinya : Dengan air itu dihancur
luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Q.S
Al-Hajj : 20)
E. Dalil Nash dan Argumentasi Rasional
Adanya Kebangkitan Manusia
Allah SWT mengembalikan orang-orang
yang mati serta menghidupkan mereka pada hari kiamat, maka orang-orang musyrik
pada masa Rasul SAW menganggap hal itu tidak mungkin. Mereka tidak percaya
tentang kebangkitan itu. Mereka berkata bagaimana Allah menghidupkan
orang-orang mati setelah mereka terpisah dari hidup, telah rusak dan
terpisah-pisah serta bagian jasad mereka bercampur dengan bagian-bagian bumi?.
Al-Qur’an yang mulia menolak
keraguan itu dalam beberpa ayat yang pengertiannya, bahwa Allah SWT. Maha
sempurna kekuasaan-Nya dan ilmu-Nya. Dia maha kuasa untuk mengembalikan
orang-orang mati sesudah hancur dan menghidupkan mereka untuk dihisab dan
diberi balasan.
Artinya : Dan ia membuat perumpamaan
bagi kami; dan Dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang
dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan
oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan Dia Maha mengetahui
tentang segala makhluk.
Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu
api dari kayu yang hijau, Maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu
itu".
dan tidaklah Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? benar, Dia
berkuasa. dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha mengetahui.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia
menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka
terjadilah ia.
Maka Maha suci (Allah) yang di
tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Allah SWT membuat
perumpamaan-perumpamaan yang memahamkan hal itu pada akal mereka dengan
perumpamaan, bahwa Allah SWT menghidupkan bumi sesudah matinya menurunkan air
hujan. Maka bumi itu menjadi hijau, berbunga dan menyenangkan, seduah bumi itu
kering dan tidak terlihat bekas-bekas kehidupan dan sebagainya. Beberapa
perumpamaan-perumpamaan yang menghilangkan keraguan mereka tentang kebangkitan
yang ada dalam pikiran mereka.
F. Kesimpulan
Hari kiamat (hari akhir) kehidupan
seluruh manusia dan makhluk hidup didunia yang harus kita percayai kebenaran
adanya yang menjadi jembatan manuju kehidupan selanjutnya diakhirat yang kekal
dan abadi.
Tanda-tanda kiamat itu terbagi
menjadi 2 macam, yaitu : kiamat sughri (kecil) dan tanda-tanda kiamat kubro
(besar). Adapun tanda-tanda kiamat sughro (kecil) diantaranya, disia-siakannya
suatu amanat, banyak terjadi pembunuhan, banyak polisi dan pembela kezholiman,
dominannya fitnah dan sebagainya. Dan tanda-tanda kiamat kubro (besar) adalah
munculnya imam mahdi, nabi isa, dajjal dan munculnya ya’juj dan ma’juj.
Imam kepada hari akhir (kiamat)
adalah mempercayai dengan sepenuh hati terhadap perubahan dahsyat yang terjadi
pada alam semesta ini. Dan peristiwa hari akhir (kiamat) ini didahului dengan
tiupan sangkakala oleh malaikat isrofil pertanda akan musnahnya alam semesta
ini, kemudian setelah semua makhluk telah memenuhi ajalnya berulah malaikat
isrofil meniup sangkakala yang dua yang bertujuan agar semua manusia di
bangkitkan kembali dan dikumpulkan di padang mahsyar untuk menjalani
pemeriksaan tentang amal perbuatannya selama hidup didunia. Dan ini yang akan
menentukan semua manusia “Apakah masuk surga atau neraka?”.
Surga adalah tempat bagi orang-orang
shalih dan yang bertaqwa kepada Allah. Disurga terdapat keindahan, kesenangan
dan kegembiraan yang tidak ada di dunia. Dan sebaliknya, kalau dineraka
terdapat siksaan yang luar biasa dahsyatnya melebihi siksa yang ada di dunia.
G. Daftar Pustaka
Abu Bakara, Bahrun. 2005. Terjemahan
Tafsir Jalalain. Bandung Algesindo
Departemen Agama RI. 2004. AL-QUr’an
dan Terjemah. Bandung: Jumanatul Ali-ART
Shihab, M. Quraisy. 2006. Tafsir
Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar